02 September 2011

Ketika Karyawan Anda Berulah

Kita selalu dikelilingi berbagai jenis tipe kepribadian manusia di setiap aspek kehidupan, tidak terkecuali di tempat kerja. Tentunya, dalam perjalanan karir Anda dalam memimpin sebuah tim kerja di sebuah perusahaan, kemungkinan besar akan menjumpai tipe-tipe pekerja yang bermacam-macam karakternya. Beberapa rekan kerja bisa bersikap kooperatif dan responsive sedangkan sebagian lainnya menjadi rekan kerja yang bandel.

Bagaimana jika orang tersebut adalah bawahan Anda yang setiap hari Anda harus berhubungan langsung dengannya. Mengatur orang banyak tentunya berbeda dengan mengatur diri sendiri dan pekerjaan yang menumpuk. Setiap orang memiliki karakternya sendiri-sendiri. Semua tipe orang pun tak bisa 100 persen sesuai dengan keinginan dan kemauan Anda, bukan?

Setiap hari Anda dipaksa untuk berhadapan dengan bawahan yang mengeluh dengan tugasnya, banyak mengkritik tanpa memberikan solusi. Sebagai atasan, Anda dituntut tak saja profesional menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi kewajiban di kantor. Namun, Anda juga harus memiliki integritas jiwa seorang pemimpin yang baik dan handal dalam mengatur tim di divisi Anda. Berikut beberapa cara untuk mengatasi bawahan yang membandel:

1. Bersikap empati.
Tempatkan diri Anda seakan-akan Anda berada di posisinya. Apa alasan utama bawahan Anda bersikap demikian? Kumpulkan informasi sebanyak mungkin dalam rangka untuk menganalisis masalah yang sebenarnya.

2. Bersikap objektif.
Nilailah bawahan Anda dari semua sudut. Kita semua memiliki kekurangan baik Anda maupun bawahan Anda, jangan karena hanya bawahan Anda membuat sedikit kesalahan lalu Anda menilai mereka tidak pantas menempati posisi mereka saat ini. Fokuslah pada hal yang lebih besar daripada hal yang kecil.

3. Bicarakan baik - baik.
Bila salah satu staf Anda mulai membandel dan malas-malasan datang ke kantor, banyak izin, sering mangkir dari tugas, ini merupakan lampu kuning bagi Anda. Ajak Ia duduk bersama untuk membicarakan persoalan ini. Katakan padanya bahwa ini bukanlah masalah personal Anda dan dia, namun sudah menjadi persoalan perusahaan. Terutama bila Ia tak bisa memenuhi target-target yang diberikan perusahaan kepadanya.
 
4. Selalu ada kesempatan kedua.
Tenangkan diri Anda, jangan terlalu cepat ambil keputusan terhadap bawahan Anda. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, bukan? Dan, tak ada pekerja yang sempurna, termasuk kinerja bawahan Anda. Bisa saja ia sedang dalam keadaan tidak termotivasi. Atau, telah merasa jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja dan dirasa tidak menantang lagi untuknya. Kemungkinan ada juga pekerja menjadi malas karena tahu, sehebat apapun ia mengerjakan suatu tugas yang diberikan perusahaan, takkan ada promosi karir yang lebih baik baginya di masa depan. Hal ini menjadikannya malas dan berulah. Jadi, cobalah untuk memberikan kesempatan mendapatkan promosi yang layak dalam karirnya.

Remember! Seorang pemimpin dikatakan hebat ketika Ia bisa menginspirasi dan merubah orang yang mengikutinya dengan pendekatan-pendekatan.

by Chandra Ming

Penyebab dan Solusi Stress di Kantor

Stress adalah suatu kondisi yang terjadi dalam kehidupan modern. Walaupun anda hidup dalam suatu gaya hidup yang sehat dan anda mampu menghadapi situasi-situasi yang paling menekan dalam pekerjaan anda, anda pada suatu waktu akan mengalami frustasi dan stress. Pada daftar dibawah ini diuraikan sepuluh penyebab utama stress pada laki-laki dan perempuan.

Terlalu Banyak Pekerjaan dan Tidak Cukup Waktu: Sedikit orang mengalokasikan cukup waktu untuk merencanakan dan menyusun jadwal. Perencanaan yang matang membantu mengeliminasi pemborosan waktu. Merencanakan projek, menyusun jadwal mingguan dan detil rencana tiap hari akan membuat anda mampu mengendalikan waktu kerja anda.

Deadline: Sekali lagi, perencanaan dan penyusunan jadwal akan menolong dalam menjalani alur pekerjaan anda. Apabila anda memiliki cukup rentang waktu yang terencana pada agenda atau kalender, anda dapat menjadwalkan pekerjaan anda secara tidak terburu-buru dan dengan demikian terhindar dari deadline yang mendadak.

Konflik Antarpribadi: Konflik timbul dari perbedaan pendapat, kebutuhan, nilai dan harapan. Stress terjadi karena tiap orang yang terlibat dalam konflik menghendaki sesuatu, sementara orang lain tidak menghendakinya. Kita seringkali berpikir bahwa jika jika seseorang menang, maka orang lain kalah. Seharusnya tidak demikian yang terjadi. Anda dapat mengurangi stress karena konflik dengan cara mencari persamaan terlebih dahulu. Pusatkan perhatian pada masalah yang akan diselesaikan tanpa melibatkan ego. Ingat bahwa anda ingin menyelesaikan masalah. Anda tidak perlu membuktikan bahwa orang lain salah.

Tanggung-Jawab Terlalu Besar tanpa Kewenangan: Anda perlu menuntut cukup kewenangan untuk menjalankan tanggung-jawab anda secara professional. Apabila anda tidak mendapatkan kewenangan itu, dokumentasikan apa yang telah anda capai dan kirimkanlah dalam sebuah memo kepada atasan anda. Memo itu harus dilengkapi dengan kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan projek tersebut. Dengan cara ini anda telah melindungi diri anda sendiri dan memberitahu kepada atasan anda bahwa anda membutuhkan kewenangan tertentu untuk menjalankan tanggung-jawab anda.

Berbicara dihadapan Sekelompok Orang atau Ketika Menjadi Sorotan: Stress timbul ketika ada rasa takut berbuat kesalahan publik dan terlihat bodoh. Penguasaan materi bahasan secara menyeluruh akan memberikan anda rasa percaya diri. Untuk mempertajam keahlian presentasi anda, cobalah mengikuti kursus public speaking. Itu akan membuat anda lebih percaya diri. Untuk mengurangi stress, latihlah berbicara dihadapan kelompok orang yang tidak terlalu tinggi jabatan/pangkatnya.

Perbedaan Gaji dan Diskriminasi: Ketahui hak-hak anda menurut hukum. Beberapa jenis diskriminasi tidak kasat mata dan sukar ditelusuri. Ketahui nilai dan hak anda. Usahakan penyelesaian yang pantas anda dapatkan, akan tetapi jangan menjadi terlalu sensitif dan jangan berlebihan dalam menyelesaikannya.

Ketika anda harus menghadapi stress, cobalah beberapa tips ini, setelah bekerja:

    * Carilah dukungan dari rekan-rekan anda, terutama mereka yang memiliki empati dan rasa humor yang tinggi.
    * Tempatkan tanaman atau bunga di meja anda. Bunga segar lebih istimewa, daripada sekedar tanaman.
    * Buatlah daftar hal-hal baik dalam kehidupan anda.
    * Bacalah bahan bacaan yang memberi anda inspirasi.
    * Berdoalah atau bermeditasi.
    * Makan siang dengan rekan anda (bukan rekan bisnis).
    * Bersantai di café.
    * Duduk di dekat jendela.
    * Jalan-jalan ke taman.
    * Nonton film atau konser.
    * Belikanlah untuk dirimu sendiri hadiah, dan katakanlah kepada dirimu sendiri bahwa anda pantas mendapatkannya.
    * Manjakan dirimu dengan pergi ke salon, potong rambut, facial, manicure dll.
    * Melihat bayi bermain.

Bersyukur dan bersikap positif terhadap orang lain melenyapkan permusuhan, sakit hati, iri hati, kemarahan, depresi, dan banyak emosi negatif lain yang mempengaruhi perilaku seseorang yang sedang dilanda stress. Damai dalam diri anda timbul dari berdamai dengan orang lain dan dengan lingkungan anda.

by Bee Epstein

Trik Menghadapi Wawancara

Wawancara merupakan proses penting untuk mendapatkan pekerjaan. Berhasil tidaknya Anda mendapatkan pekerjaan salah satunya ditentukan oleh proses wawancara. Banyak mereka yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata atau genius, tetapi gagal dalam proses ini. Sikap dan karakter diri Anda, kematangan Anda dalam berfikir, atau bahkan persiapan yang Anda lakukan untuk menghadapi wawancara secara langsung akan mempengaruhi hasil dari wawancara. Berikut trik super efektif dalam menghadapi wawancara, baik wawancara pertama Anda maupun bagi Anda yang sudah sering melakukan wawancara.

1. Tiba lebih awal. Rencanakan untuk tiba lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Dengan waktu yang masih tersisa sebelum wawancara, Anda dapat gunakannya untuk mengatur emosi, mengontrol stres yang tidak perlu, mengumpulkan pikiran agar tetap fokus, dan menyempurnakan persiapan Anda lainnya seperti pakaian dan make up Anda.

2. Jabat tangan interviewer dengan tegas dan biarkan interviewer memulai pembicaraan. Saat Anda bertemu dengan interviewer , pandanglah kedua matanya dan jabatlah tangannya dengan tegas. Interviewer akan mengetahui karakter Anda melalui cara Anda berjabat tangan. Berikan kesempatan kepada interviewer untuk memulai pembicaraan. Misalnya menanyakan nama Anda, menjelaskan tugas Anda, dan posisi Anda. Hal ini akan memberikan kempatan kepada Anda untuk mencerna informasi dari interviewer.

3. Berikan jawaban yang singkat dan jelas. Dalam sebuah wawancara ada beberapa pertanyaan kunci yang sebaiknya Anda jawab dengan singkat namun jelas. Contohnya “Apa yang menjadi alasan Anda untuk hengkang dari perusahaan sebelumnya?”, “Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda?”, “Kesalahan apa yang pernah Anda perbuat dan bagaimana mengatasinya?” dan sebagainya. Usahakan Anda menjawab semua pertanyaan yang diberikan sesuai dengan jalur dan jangan memberikan jawaban yang akan menimbulkan pertanyaan baru atau membingungkan interviewer.

4. Aktif dalam percakapan. Ciptakan hubungan yang akrab dengan interviewer dan ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Misalnya peraturan perusahaan, kebijaksanaan perusahaan yang Anda dapatkan jika diterima untuk bekerja (Jamsostek, tunjangan hari raya, dll).

5. Tetap rendah hati. Walaupun Anda sudah cukup berpengalaman, terapkanlah sikap rendah hati. Jangan sampai Anda meremehkan persyaratan dan pertanyaan yang diberikan oleh interviewer. Jawab pertanyaan dengan senyuman dan jawaban yang mengesankan. Sikap rendah hati akan sangat disukai walaupun Anda sudah mempunyai segudang pengalaman kerja karena hal inilah yang mencerminkan sikap Anda nantinya jika Anda diterima untuk bekerja.

6. Perlihatkan minat dan semangat. Ekspresi wajah Anda akan sangat berpengaruh pada kesan interviewer terhadap Anda. Ekspresi yang monoton tidak akan membuat interviewer berminat dan yakin akan kemampuan Anda. Cerikan tentang pengalaman yang telah anda jalani dengan ekspresi yang bersemangat dan yakinkan interviewer bahwa Anda akan sukses melakukan pekerjaan yang baru nantinya berkat pengalaman dimasa lalu.

7. Menetapkan harapan Anda. Pada umumnya, sebelum dilakukannya wawancara Anda diharuskan mengisi formulir interview yang berisikan informasi tambahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menyeleksi kandidatnya, termasuk salary dan fasilitas yang diharapkan. Jangan mematok harga yang tidak rasional. Lebih bijak jika Anda megukur terlebih dahulu kemampuan Anda bukan mengikuti keinginan Anda, lalu simpulkan seberapa layak Anda mendapatkan salary dan fasilitas jika Anda diterima untuk bekerja di perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk mencari informasi standard salary perusahaan dari karyawan, internet dan beberapa buku panduan lainnya. Contohnya, untuk standar gaji lulusan S1, D3, SMA sederajat dan sebagainya. Lebih banyak informasi yang Anda dapatkan akan lebih mematangkan persiapan Anda untuk wawancara.

8. Jangan menceritakan kelemahan perusahaan sebelumnya. Ada beberapa interviewer yang memancing peserta wawancara untuk mencari selah agar Anda mencerikan kelemahan perusahaan dimana Anda bekerja sebelumnya. Hindari menceritakan kelemahan perusahaan, atasan bahkan lingkungan kerja Anda sebelumnya. Ada beberapa asumsi dari sang interviewer jika Anda terpancing dengan pertanyaan ini “Jika Anda mengundurkan diri dari perusahaannya, akan sangat memungkinkan jika Anda juga akan menceritakan kelemahan perusahaannya” Agar tidak terpancing dengan tipe pertanyaan seperti ini, persiapkanlah jawaban Anda sebelum menghadapi wawancara. Ingat, Bukan berarti Anda harus berbohong untuk menutupi kelemahan perusahaan sebelumnya. Intinya buatlah jawaban yang sekreatif mungkin dan tidak manipulatif.

9. Ucapkan terima kasih dan follow up.
Setelah wawancara selesai jangan lupa ucapkan terima kasih pada interviewer karena Anda telah diberikan kesempatan untuk wawancara meskipun Anda nantinya tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut atau tidak tertarik pada pekerjaaan tersebut. Dan jangan lupa untuk follow up, sejauh mana hasil dari wawancara. Anda bisa menghubungi perusahaan untuk menanyakan hasil wawancara.

Anda harus berjiwa besar jika Anda tidak diterima untuk bekerja, tetapi setidaknya Anda mendapatkan pengalaman dan ilmu dari wawancara tersebut, sehingga Anda akan mempunyai gambaran dan dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi dikemudian hari jika Anda menghadapi wawancara.

by VNA

Lamaran Kerja Via Email

Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengijinkan para calon karyawan untuk mengirimkan lamarannya lewat email. Hal ini tentunya menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelamar.

Bagi perusahaan, ini akan mengurangi jumlah surat lamaran dalam bentuk kertas yang harus mereka terima dan arsipkan. Selain itu, lebih mudah bagi perusahaan untuk mengirimkan balasan surat lamaran berbentuk email tersebut ke para pelamarnya.

Bagi calon karyawan, ini akan menolong mereka untuk mengirimkan lamaran secara cepat. Jika anda mengirimkan lamaran ke banyak perusahaan, dengan mudah anda dapat mengkopi email lamaran anda sebelumnya dan menyesuaikannya.

Isi surat lamaran di email, sama dengan isi surat lamaran biasa. Perbedaaannya hanya pada cara pengirimannya saja. Sehingga semua tips & trick menulis surat lamaran kerja tetap perlu anda ikuti.

Berikut ini tips dan trick menulis dan mengirimkan surat lamaran di email.

1. Judul Email

    Judul email anda haruslah menolong penerimanya untuk segera mengetahui maksud dari email anda. Karena itu tuliskan judul yang jelas tetapi singkat. Sebagai contoh, anda dapat menuliskannya sebagai berikut “Lamaran untuk Posisi Manajer Pemasaran”.

    Catatan : Baca dengan baik iklan lowongan kerja tersebut. Sering kali mereka meminta anda menuliskan kode tertentu di judul atau subject email anda. Terutama jika pada saat yang bersamaan mereka mempunyai beberapa lowongan pekerjaan.

2. Dimana Surat Lamaran Ditulis

    Apakah surat lamaran ditulis di badan email atau di file tersendiri. Sesuai ketentuan umum berbagai perusahaan yang bergerak di bidang recruiting baik perusahaan nasional maupun multinational. Bahwa surat lamaran (cover letter) dapat langsung ditulis pada badan email (di dalam email).

3. Bagaimana dengan Resume

    Jangan menulis resume anda di badan email. Tuliskan dalam file tersendiri dan jadikan sebagai lampiran (attach) email anda.

4. Jenis File Attach yang Dikirim

    Pada umumnya perusahaan akan menuliskan pada iklan lowongan kerjanya, jenis file yang boleh anda kirim. Walaupun umumnya meminta file MS Word, terkadang mereka mengijinkan anda untuk mengirimkan file berformat pdf atau xls atau txt. Jika tidak disebutkan, kirimkan resume anda dalam file MS Word (.doc).

5. Ukuran/Bobot (Size) Email

    Usahakan ukuran email anda termasuk lampirannya (attach) tidak melebihi 300 kb. Ukuran email ini terutama dipengaruhi oleh ukuran file yang di-attach (dilampirkan). Karena itu periksa besar file yang anda lampirkan. Jika anda diminta menyertakan foto, jangan masukkan file foto yang size-nya (bobot filenya) terlalu besar. Perkecil size-nya (bobot filenya) dengan menggunakan berbagai jenis program photo editor.

6. Dijadikan Satu dalam Bentuk ZIP

    Bentuk file zip adalah bentuk file yang dimampatkan (dipadatkan) dan saat ini sudah umum dilakukan. Bahkan banyak perusahaan yang meminta agar file-file yang dilampirkan (di attach) dijadikan satu dalam sebuah file zip. Sehingga selain size-nya (ukuran file) menjadi lebih kecil/ringan, juga jumlah file yang dikirim (di attach) menjadi hanya satu file. Ini memudahkan pihak perusahaan dalam mendokumentasikan dan menyortir file-file dari pelamar.

7. File Attach yang Terlalu Besar Akan Diabaikan

    Dapat anda bayangkan sendiri, bila anda menerima kiriman file di email yang size-nya besar, misalkan sampai lebih dari 1 MB. Tentunya anda malas untuk membukanya (men-download-nya). Demikian juga dengan perusahaan yang menerima email lamaran kerja anda. Bila file attach-nya terlalu besar, otomatis perusahaan tersebut akan malas untuk membuka/mendowload file kiriman anda. Dengan kata lain anda telah gagal hanya di masalah pengiriman email saja. Jadi ikutilah tips nomor 5 di atas.

8. Lakukan Uji Coba Pengiriman Email

    Untuk surat lamaran yang dikirim lewat email, selain melakukan proof read, anda juga perlu melakukan uji coba pengiriman. Lakukan ini dengan mengirimkan email lamaran anda, lengkap dengan attachment-nya ke alamat email anda yang lainnya. Tentunya jangan kirimkan email percobaan tersebut ke email perusahaan yang anda tuju.

    Dengan melakukan uji coba terlebih dulu, maka anda dapat melihat sendiri hasil pengiriman email anda tersebut. Untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan bila diperlukan.

    Uji coba pengiriman email ini SANGAT DIPERLUKAN. Karena sering kali format email yang anda kirim berubah setelah sampai di alamat email lain. Misalkan mengirimkan email dari Yahoo ke Gmail, atau sebaliknya.

    Jika anda hanya mempunyai satu alamat email, anda bisa membuat alamat email baru di Yahoo, Gmail, atau Hotmail atau yang lainnya.

Hari Pertama Kerja di Tempat Baru

Meskipun bukan fresh graduate yang baru lulus kemarin sore, hari pertama kerja tetap saja sama tidak enaknya dengan hari pertama kita masuk sekolah di sekolah yang baru. Apalagi jika sebelumnya kita pernah bekerja di tempat lain maka perasaan kerja di tempat yang lama semakin membuat kita merasa suasana kerja di tempat baru semakin menakutkan. Akan tetapi jangan khawatir karena hari pertama kerja hanya datang satu kali, dan jika Anda melakukan langkah yang tepat, maka hari pertama kerja di tempat baru tidak seseram yang Anda bayangkan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghadapi hari pertama kerja:

Datanglah tepat waktu. Usahakan anda datang minimal 15 menit sebelum jam kerja sehingga Anda tidak terburu-buru dan terlambat masuk di tempat kerja yang baru pada hari pertama kerja.

Mulailah pekerjaan Anda dengan energi baru. Tinggalkanlah kebiasaan kerja lama di tempat yang lama. Mulailah dengan energi yang baru, apalagi jika Anda masuk di tempat kerja yang baru dengan posisi yang cukup tinggi, maka bersikaplah aktif dan penuh antusiasme.

Adaptasi dengan lingkungan baru. Setiap tempat kerja atau perusahaan selalu mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda. Pertama kali masuk kerja di tempat baru Anda harus mengenali lingkungan baru, dan jangan merasa bodoh karena tidak tahu apa-apa, akan tetapi mulailah mempelajari hal-hal baru sehingga Anda akan lebih mudah beradaptasi.

Buka mata dan waspada. Berada di tempat yang baru, itu berarti kita harus mempelajari sifat orang-orang yang ada di lingkungan sekitar tempat kerja baru Anda. hati-hatilah dengan orang yang sudah lama bekerja di tempat kerja baru Anda karena tidak jarang diantara mereka ada yang berusaha memberi Anda peringatan-peringatan yang membuat hati Anda ciut.

Jagalah etika. Saat Anda berada di tempat baru serta orang-orang baru pula, maka etika adalah hal yang perlu dijaga apalagi mereka belum mengenal kepribadian Anda dengan baik justru kadang-kadang kesalahan kecil dapat dimaafkan untuk menjatuhkan Anda. Untuk itu jagalah sikap dan tutur bahasa Anda.

Jika di tempat kerja lama Anda terbiasa berbicara dengan bahasa gaul atau tidak formal, maka tahan dulu untuk tidak berbicara kepada rekan kerja baru Anda dengan menggunakan bahasa tersebut. Tunggu sampai Anda mengenal kepribadian mereka dengan baik, dengan begitu Anda akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dalam pergaulan.

Sesuaikanlah juga gaya berbusana dengan keadaan setempat. Bagi Anda yang wanita, jangan dandan berlebihan dan jika tempat kerja lama Anda memperbolehkan memakai atasan tak berlengan dan rok super mini, belum tentu tepat kerja baru Anda menerima penampilan tersebut. Lihatlah lingkungan sekitar agar tidak salah tempat.

Lupakan semua kenangan di kantor lama. Apapun alasan Anda keluar dari pekerjaan lama Anda, jangan pernah mendiskreditkan perusahaan ataupun atasan lama Anda. Sebenarnya, menceritakan aib perusahaan lama sama saja menguak kelemahan Anda sendiri. Janganlah membanding-bandingkan perusahaan lama dengan yang baru, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Salah bukan berarti menghukum diri sendiri tetapi untuk pelajaran berharga. Semua orang pasti pernah berbuat salah, namun jika terjadi dihari pertama Anda kerja di tempat baru, jangan langsung menyalahkan apalagi menghukum diri sendiri. Maklumi diri Anda sendiri. memang kita sering merasa panik dan gugup jika melakukan kesalahan apalagi jika kesalahan itu terjadi dihari pertama bekerja di tempat yang baru. Yang penting berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak mengulanginya lagi dan jadikan kesalahan itu sebagai pengalaman yang sangat berharga untuk mulai karir di tempat yang baru.

Jagalah langkah Anda. Saat berinteraksi di lingkungan kerja yang baru, jangan terlalu banyak memberikan penilaian. Lakukan observasi lapangan dulu agar Anda mengenali lingkungan sekitar terlebih dahulu. Jangan sampai Anda salah memberikan penilaian terhadap lingkungan baru Anda atau rekan-rekan kerja baru. Dihari pertama kerja mungkin Anda sudah mendengar gosip-gosip yang beredar, akan tetapi jangan telan mentah-mentah kabar burung tersebut agar Anda tidak salah arah. Jangan terlalu banyak mengeluarkan suara dahulu, dengarkanlah dahulu bagaimana lingkungan Anda berkata.

Hari pertama kerja tidak pernah selamanya berakhir sesuai dengan keinginan Anda, akan tetapi hal yang perlu kita sadari adalah bahwa kita sedang mempelajari banyak hal yang belum kita ketahui di tempat kerja yang baru. Tetap semangat teman!!!

by Jobsdb