02 September 2011

Trik Menghadapi Wawancara

Wawancara merupakan proses penting untuk mendapatkan pekerjaan. Berhasil tidaknya Anda mendapatkan pekerjaan salah satunya ditentukan oleh proses wawancara. Banyak mereka yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata atau genius, tetapi gagal dalam proses ini. Sikap dan karakter diri Anda, kematangan Anda dalam berfikir, atau bahkan persiapan yang Anda lakukan untuk menghadapi wawancara secara langsung akan mempengaruhi hasil dari wawancara. Berikut trik super efektif dalam menghadapi wawancara, baik wawancara pertama Anda maupun bagi Anda yang sudah sering melakukan wawancara.

1. Tiba lebih awal. Rencanakan untuk tiba lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Dengan waktu yang masih tersisa sebelum wawancara, Anda dapat gunakannya untuk mengatur emosi, mengontrol stres yang tidak perlu, mengumpulkan pikiran agar tetap fokus, dan menyempurnakan persiapan Anda lainnya seperti pakaian dan make up Anda.

2. Jabat tangan interviewer dengan tegas dan biarkan interviewer memulai pembicaraan. Saat Anda bertemu dengan interviewer , pandanglah kedua matanya dan jabatlah tangannya dengan tegas. Interviewer akan mengetahui karakter Anda melalui cara Anda berjabat tangan. Berikan kesempatan kepada interviewer untuk memulai pembicaraan. Misalnya menanyakan nama Anda, menjelaskan tugas Anda, dan posisi Anda. Hal ini akan memberikan kempatan kepada Anda untuk mencerna informasi dari interviewer.

3. Berikan jawaban yang singkat dan jelas. Dalam sebuah wawancara ada beberapa pertanyaan kunci yang sebaiknya Anda jawab dengan singkat namun jelas. Contohnya “Apa yang menjadi alasan Anda untuk hengkang dari perusahaan sebelumnya?”, “Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda?”, “Kesalahan apa yang pernah Anda perbuat dan bagaimana mengatasinya?” dan sebagainya. Usahakan Anda menjawab semua pertanyaan yang diberikan sesuai dengan jalur dan jangan memberikan jawaban yang akan menimbulkan pertanyaan baru atau membingungkan interviewer.

4. Aktif dalam percakapan. Ciptakan hubungan yang akrab dengan interviewer dan ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Misalnya peraturan perusahaan, kebijaksanaan perusahaan yang Anda dapatkan jika diterima untuk bekerja (Jamsostek, tunjangan hari raya, dll).

5. Tetap rendah hati. Walaupun Anda sudah cukup berpengalaman, terapkanlah sikap rendah hati. Jangan sampai Anda meremehkan persyaratan dan pertanyaan yang diberikan oleh interviewer. Jawab pertanyaan dengan senyuman dan jawaban yang mengesankan. Sikap rendah hati akan sangat disukai walaupun Anda sudah mempunyai segudang pengalaman kerja karena hal inilah yang mencerminkan sikap Anda nantinya jika Anda diterima untuk bekerja.

6. Perlihatkan minat dan semangat. Ekspresi wajah Anda akan sangat berpengaruh pada kesan interviewer terhadap Anda. Ekspresi yang monoton tidak akan membuat interviewer berminat dan yakin akan kemampuan Anda. Cerikan tentang pengalaman yang telah anda jalani dengan ekspresi yang bersemangat dan yakinkan interviewer bahwa Anda akan sukses melakukan pekerjaan yang baru nantinya berkat pengalaman dimasa lalu.

7. Menetapkan harapan Anda. Pada umumnya, sebelum dilakukannya wawancara Anda diharuskan mengisi formulir interview yang berisikan informasi tambahan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menyeleksi kandidatnya, termasuk salary dan fasilitas yang diharapkan. Jangan mematok harga yang tidak rasional. Lebih bijak jika Anda megukur terlebih dahulu kemampuan Anda bukan mengikuti keinginan Anda, lalu simpulkan seberapa layak Anda mendapatkan salary dan fasilitas jika Anda diterima untuk bekerja di perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk mencari informasi standard salary perusahaan dari karyawan, internet dan beberapa buku panduan lainnya. Contohnya, untuk standar gaji lulusan S1, D3, SMA sederajat dan sebagainya. Lebih banyak informasi yang Anda dapatkan akan lebih mematangkan persiapan Anda untuk wawancara.

8. Jangan menceritakan kelemahan perusahaan sebelumnya. Ada beberapa interviewer yang memancing peserta wawancara untuk mencari selah agar Anda mencerikan kelemahan perusahaan dimana Anda bekerja sebelumnya. Hindari menceritakan kelemahan perusahaan, atasan bahkan lingkungan kerja Anda sebelumnya. Ada beberapa asumsi dari sang interviewer jika Anda terpancing dengan pertanyaan ini “Jika Anda mengundurkan diri dari perusahaannya, akan sangat memungkinkan jika Anda juga akan menceritakan kelemahan perusahaannya” Agar tidak terpancing dengan tipe pertanyaan seperti ini, persiapkanlah jawaban Anda sebelum menghadapi wawancara. Ingat, Bukan berarti Anda harus berbohong untuk menutupi kelemahan perusahaan sebelumnya. Intinya buatlah jawaban yang sekreatif mungkin dan tidak manipulatif.

9. Ucapkan terima kasih dan follow up.
Setelah wawancara selesai jangan lupa ucapkan terima kasih pada interviewer karena Anda telah diberikan kesempatan untuk wawancara meskipun Anda nantinya tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut atau tidak tertarik pada pekerjaaan tersebut. Dan jangan lupa untuk follow up, sejauh mana hasil dari wawancara. Anda bisa menghubungi perusahaan untuk menanyakan hasil wawancara.

Anda harus berjiwa besar jika Anda tidak diterima untuk bekerja, tetapi setidaknya Anda mendapatkan pengalaman dan ilmu dari wawancara tersebut, sehingga Anda akan mempunyai gambaran dan dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi dikemudian hari jika Anda menghadapi wawancara.

by VNA

1 komentar :

artikel bagus. bolehkah di share di kolom jawaban, dari segi pengalaman apakah gagal wawancara termasuk didalamnya ?
berarti apakah proses "gak" menentukan hasil jadinya? masukan PT yg membutuhkan Lowongan kerja Psikologi. tks

Post a Comment